Selasa, 13 Juli 2010

Sayang anak? Tadinya,


Pak RT yang belum menjadi RT pada masa itu dan masih bekerja sebagai kuli di pabrik gaplek di daerah Gilingan Solo, sedangh berada pada masa-masa kebahagiaannya. Dikaruniai dua orang anak laki-laki dan perempuan. Chooti Black B dan Little Mas Nyoman. Meskipun rumah mereka hanya sepetak berdinding anyaman bambu dan berlantai tanah merah, tiada keluhan dari Pak RT yang belum menjadi RT, istrinyaMak Sun dan kedua buah hatinya.
Tidak berbeda dengan orang-orang kaya dan orang tua pada umumnya, Pak RT yang belum jadi RT pasti ingin memberikan semua yang terbaik untuk istri dan anak-anaknya, meskipun dengan semampu sebanyak yang bisa beliau berikan dari setiap rupiah yang dihasilkan dengan tetesan keringat hasil ngulinya. Terlebih jika melihat kondisi keluarganya yang kurus-kurus potret orang kurang gizi dan kebanyakan dikorupsi sama cacing di perut. Maka, di suatu sore yang cerah Sepulang kerja, saat Pak RT yang belum jadi RT pulang dari dinas kantorannya di Gilingan, dengan Mengayuh kereta angin yang sudah lengkap pajak plombiran warna kuning, beliau mampir di sebuah toserba di daerah Palur untuk membeli sekaleng susu kental manis warna putih atau lebih enak dibibir Pak RT yang belum jadi RT disebut Meleg____dari kata Milk yang artinya susu dalam bahasa Indonesia, tapi dalam logat jawa huruf i-nya dilafalkan e dan huruf samarnya disebutkan dengan jelas, dan huruf k-nya menjadi medok logatnya____.
inisiatif membeli Meleg ini didasari dari anak-anak juragan di daerahnya yang katanya sering minum susu Meleg itu, makanya jadi gemuk-gemuk. Namanya juga orang tua yang sayang anak dan bertanggung jawab, ya pingin anaknya sehat, jadinya dibelilah sekaleng susu itu lalu ditentenglah kerumahnya yang berada di perbatasan Karanganyar-Sragen.
Sepanjang jalan hanya wajah-wajah ceria dan bahagia anaknya yang terus bercanda ria di benak Pak RT yang belum jadi RT karena sekaleng Meleg yang beliau bawa. Lalu beliau membayangkan bagaimana khasiat yang bakal ditimbulkan setelah kedua anaknya meminum meleg itu. "Pasti mereka jadi gemuk-gemuk. hehehe."batinnya.
Benar saja, setibanya di rumah beliau langsung disambut meriah oleh CBB___Chooti Black B____yang cerewet____CBB mengalami proses berbicara lebih cepat dari anak-anak seusianya dan mempunyai perbendaharaan kata yang lebih banyak dari teman-temannya karena sering membaca TPI, melihat radio dan mendengarkan buku sekolah milik buliknya____dan senyum kalem istrinya yang sedang memangku LMN___Little Mas Nyoman___yang anteng____LMNlahir pada usia kandungan nyaris delapan bulan, selama mengandung ibunya sering mengalami pendarahan, sehingga perkembangannya agak lambat____.
"Lha iki bapak nggawa Meleg, didum karo adhine ya!___ini bapak bawa susu, dibagi dengan adik ya____" begitu kata Pak RT yang belum jadi RT memberikan sekaleng susu pada putri kecilnya setelah memarkir sepedanya di dalam rumah.
Kontan Choote Black B langsung meraihnya dan menunjukkan pada adiknya yang msih anteng dalam pangkuan ibunya meski telah berusia hampir dua setengah tahun, "Loo ditumbasne susu bapak le, mengko diombe bareng-bareng ya!"
Pak RT yang belum jadi RT yang tak sabar segera menyuruh istrinya untuk menyeduhkan masing-masing satu gelas untuk kedua anaknya. Istrinya yang berbakti segera membuatkan dua gelas ukuran sedang susu untuk kedua buah hati mereka setelah menyeduhkan segelas besar teh panas untuk suaminya.
CBB dan LMN mulai meminumnya dengan sendok karena airnya cukup panas. mereka mencoba menikmatinya, meskipun kadangkala CBB melet-melet kepanasan, merem melek dan beberapa kali mencium bau amis susu yang belum pernah dia cium sebelumnya.
"Ditelasne Pak?___dihabiskan Pak____" Tanya CBB yang tampaknya tidak menyukai minuman mewah konsumsi anak para juragan di desanya.
Bapaknya yang melihat perilaku CBB berkata, "Nek gak entek, ra papa.___kalo tidak habis tidak apa-apa___"
Prosesi minum susu kaleng sudah selesai, tinggal nunggu hasilnya. Tidak perlu menunggu lama, selang dua jam reaksi pun terjadi. Kedua anaknya tiba-tiba mengeluh sakit perut dan bisa diprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya, yaitu mencret. Nyaris tiga hari buah hatinya buang-buang air setelah minum susu kaleng.
Pak RT yang belum jadi RT yang sedikit khusnudzon tidak langsung menuduhkan semua kasus mencret ini pada susu kaleng yang beliau beli. penyelidikan untuk menegakkan kebenaran beliau lakukan. Bertanya pada Istrinya, makanan apa saja yang dimakan nak-anaknya sebelum minum susu. Menanyai para juragan reaksi setelah pertama kali minum susu. Memeriksa air sumur di tempatnya, tanggal kadaluwarsa dan aturan minum susu. Nihil. Semua dalam keadaan wajar tanpa sabotase dan seperti bagaimana seharusnya.
Setelah anaknya sembuh betul, kembali beliau memberikan susu itu pada anaknya untuk membuktikan apakah susu itu penyebanya atau bukan. Dan ternyata, kedua buah hatinya kembali mencret-mencret selama dua hari.
"Kenapa Pak?" Tanya Istrinya membawakan segelas teh saat Pak RT yang belum jadi RT duduk kelop-kelop sepulang kerja.
"Mungkin orang sekelas kita ini ndak cocok minum minuman orang kaya macam susu kemarin itu ya mak, pingin sehat malah sakit gak karuan." kata Pak RT yang belum jadi RT perlahan.
"Ya ndak apa-apa to Pak, diambil hikmahnya saja. berarti kita ndak perlu keluar uang banyak buat ngecukupi gizinya anak-anak, bayem kangkung di tegalan juga mereka mau to?!" jawab istrinya menenangkan.
Pak RT yang belum jadi RTpun mengingis sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal lalu menyeruput teh ginasthel buatan istrinya yang cantik.