mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita, yang selalu salah dan bangga dengan dosa2.
atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita,
coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang....
suasana makin hari makin panas, bukan cuma karena maria ozawa alias miyabi mau datang ke Indonesiaku tercinta, tapi juga karena dampak global warming. gak perduli daerah panas atau tropis, cuacanya mulai tak jelas. musim hujan gak turun hujan, musim kemarau lebih panas kayak musim gunung mau meletus, bencana dimana-mana, wis pokoknya semuanya jadi serba tidak teraturlah.
nah, semua ketidakteraturan itu berdampak pada manusia, tapi penyebabnya juga manusia, tidak terkecuali manusia yang disebut penulis (berarti aku juga ya).
penulis itu pegangannya gak jauh-jauh dari kertas, pulpen, pensil, notebook, laptop, komputer, hape dan kawan-kawan. semakin banyak yang ditulis, semakin banyak bahan-bahan itu yang dipake. mialnya kertas, bahan baku kertas itu kayu, nebangnya cepet, tapi nanamnya sampai bisa ditebang lagi, luamaaa buanget.
terus komputer, laptop, hape dan notebook, buat nyalain mesinnya harus pake listrik, nah bahan bakar listrik banyak, dari batu bara, uap, nuklir air, sinar matahari, kalo terus2an dipake lama-lama habis juga. selain itu ada juga produk2 semacam laptop yang tidak ramah lingkungan. belum lagi, kalau nyetak hasil tulisan, musti ngeprin, pake kertas dan tinta, pastinya butuh kertas yang bagus kan, masak kertas daur ulang? jadi penulis itu banyak nyumbang buat global warming tow.
provokator: habislah kalian para penulis, nanti di akherat kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang kalian lakukan pada dunia ha ha ha.
penulis: tapi kan kita bikin ilmu yang bermanfaat, bayangin kalau gakda buku bacaan, ato buku yang cuma itu2 aja dan gak revisi2, iptek kan terus berkembang. dasar sotoy...
provokator: ????#@!!