Jumat, 27 November 2009

Kalau Nabi Ismail ditangisi oleh anaknya?

Wah sudah Tanggal sepuluh Dzulhijah, saatnya potong kambing, potong sapi, potong unta, potong bebek angsa dan tidak dimasak di kuali, soalnya yang jualan kuali sedang motong kambing. Lagi ada sedikit cerita nih di hari Raya Kurban. Dari pagi, aku ahrus berangkat sholat id jam lima pagi padahal tempatnya, cuman berjarak tiga rumah dari rumahku, ditambah lagi aku diketawaain sama mas mas panitia hari Raya, karena aku datang waktu mereka masih sibuk menata tikar di tanah lapang, udah gitu aku harus satu shof dengan orang2 yang semuanya adalah manula yang nginang, tapihan, dan maaf ya mbah agak berkurang pendengarannya tentunya kecuali aku, akukan bukan manula.
Tapi itu gak masalah... masih ada yang lebih spektakuler (artinya apa ya?) dari sholat iedku. yaitu kisah nabi Ismail yang ditangisi anaknya karena mau disembelih oleh nabi Ibrahim... (emang Ismail dah nikah waktu itu? wah gosip darimana itu? waduh bisa kualat nih kok nabi digosipin).
Namun, inilah faktanya. Pada waktu Ismail sudah siap di sembelih oleh Ibrahim, tiba2 terdengar lengkingan tangisan yang bikin ustadzah PAUD permata bunda, bingung dan bertanya-tanya. Soalnya tangisan itu bersal dari salah satu Santrinya yang usinya hampir tiga tahun kayaknya. Anaknya nagis terus, " hua...." dan ditambah kalimat, " Abi jangan disembelih..... Abi jangan disembelih!" ustadzahnya makin bingung, tapi akhirnya ustadzahnya mengerti setelah mungkin ada interviuw dan observasi sehingga bisa dilakukan terapi... lho kok nglantur. pokoknya ustadzahnya akhirnya tahu kalau ternyata Ayahnya si anak iyu namanya Ismail, biasanya dia panggil ayahnya dengan sebutan abi, makanya waktu mendengan ustadzah menceritakan kisah Nabi Ismail yang mau disembelih dia nangis, lha abinya mau disembelih, nanti yang ngantar pulang siapa dong????