jurusanku belum akreditasi juga nih. padahal di dunia kerja akreditasi penting banget. instansi manapun, kalo menerima karyawan tentunya memilih yang lulusan dari tempat yang sudah terakreditasi kan. ngomong soal akreditasi, aku dulu aku kira suatu nilai akreditasi akan mencerminkan apa yang ada di dalamnya. kalau akreditasi A berarti paling baik dan seterusnya. tapi melihat sebuah fenomena yang ada di tempatku aku jadi meragukan arti kebenaran dan nilai akreditasi suatu instansi. sebut saja SD N tempatku menimba ilmu dulu, beberapa waktu lalu aku lihat papan baru berwarna putih dengan tulisan besar, "TERAKREDITASI A". tapi kenyataan dibalik semua itu tak seperti yang tampak, sebut saja banyak lulusan yang sama sekali tidak bisa membaca. perkielahian antar siswa tanpa diketahui oleh guru, bahkan klaupun guru tahu hanya dianggap kenakalan biasa, padahal muridnya sampai kadang tidak mau masuk sekolah hingga beberapa hari. belum lagi tenaga pengajar yang sudah tua2 atau mungkin sudah bosan mengajar, sampai aku menanyai beberapa teman adikku yang sekarang duduk di kelas lima. kata mereka, kalau disuruh maju ke depan untuk membaca dan tidak bisa membaca, maka dia tidak diajari cara yang benar tapi disuruh mundur. saat mengajar beberapa guru hanya membaca buku pengangan dan muridnya mendengarkan, setelah itu diberi PR.
ditambah lagi dengan guru2 yang mulai agresif, seperti memukul, menjewer, menempeleng, melempar penghapus setiap kali muridnya ramai atau gaduh. dan yang paling parah, seragam batik yang biasa dipakai pada hari rabu dan kamis, sudah lima tahun belum diganti. seragam itu tampak lusuh, masih mending kain lap yang dirumah. awalnya aku kira cuma punya adikku yang begitu, ternyata anakaa2 lain banyak yang lebih parah, ada yang sobek sampai ditambal-tambal, bahkan ada yang diplaster, masyaAllah, itu anak sekolah apa gembel? ketika para orang tua mendesak baru sekolah berinisiatif membuat seragam baru, tapi setelah dibayar dan hampir setahun belum jadi juga? kenapa tow? jadi apa sih yang dilihat dalam penilaian akreditasi hingga sekolah itu mendapat "AKREDITASI A"? entahlah hanya yang berkepentingan yang tahu.
ditambah lagi dengan guru2 yang mulai agresif, seperti memukul, menjewer, menempeleng, melempar penghapus setiap kali muridnya ramai atau gaduh. dan yang paling parah, seragam batik yang biasa dipakai pada hari rabu dan kamis, sudah lima tahun belum diganti. seragam itu tampak lusuh, masih mending kain lap yang dirumah. awalnya aku kira cuma punya adikku yang begitu, ternyata anakaa2 lain banyak yang lebih parah, ada yang sobek sampai ditambal-tambal, bahkan ada yang diplaster, masyaAllah, itu anak sekolah apa gembel? ketika para orang tua mendesak baru sekolah berinisiatif membuat seragam baru, tapi setelah dibayar dan hampir setahun belum jadi juga? kenapa tow? jadi apa sih yang dilihat dalam penilaian akreditasi hingga sekolah itu mendapat "AKREDITASI A"? entahlah hanya yang berkepentingan yang tahu.
