Sabtu, 03 Oktober 2009

once upon tme in sangiran


pernah ke museum purbakala sangiran?? bisa bayangkan apa isinya kan?! coba sekarang bayangkan, pasti kalian langsung berpikir tentang nenek moyang kita, meskipun sebenarnya mereka-mereka yang ditaruh disana bukanlah nenek moyang kita, karena teori Darwin telah terpatahkan.
Langsung saja, daripada kalian membayangkan yang tidak jelas tentang penghuni-penghuni sangiran, biar aku deskripsikan hasil penjelajahanku tanggal 22 September kemarin.
Pertama-tama sebelum kita masuk ke museum purbakala di desa Sangiran Kecamatan Kalijambe kabupaten Sragen, kita akan ditodong oleh bapak-bapak yang nunggu pintu masuk museum sebesar Rp. 3000,- tiap orangnya, barulah kita boleh masuk setelah mendapatkan karcis dengan warna kuning dan pink.
Lalu, kita harus memarkir kendaraan kita, jika membawa kendaraan tentunya, di tempat parker, tapi sayangnya tidak ada tukang parkirnya, jadi kita musti ngatur sendiri letak kendaraan kita, kalau beruntung ya dapat tempat yang teduh, kalau tidak ya pana-panas anget gitu lah.
Selanjutny kita bisa masuk ke bangunan museumnya. Kita harus naik lumayan tinggi, tapi tempatnya teduh dan jalannya tidak bertangga, kayak jalan melingkar gitu deh, jadi tidak capek waktu naiknya menuju ruang pameran 1.
Di ruang pameran 1 ada banyak yang kita temui, mulai dari gambar galaksi bima sakti, gambar teori evolusi dari mulai makhluk bersel satu hingga manusia.terus ada teori-teori yang dikemukakan oleh Darwin, Lazarus, mendel de el el, pokoknya yang ada di buku biologi kelas tiga SMA yang masih pake kurikulum 1994. lalu ada beberapa jeis batu, batu konglomerat, batu dari gunung api, batu kapur sampai batu kali ada di sana. Kemudian ada banyak fosil bagian-bagian tubuh gajah, badak, banteng, kudanil kerang, miniatur rangka manusia, dan bulatan batu yang semuanya ditaruh di dalam kaca, lengkap dengan keterangan seperti nama latin, tempat ditemukan, dan umur fosil tersebut. Selain itu, juga dibuat patung ala teori Darwin, dari kera hingga manusia dan di bawah masing-masing patung diberi Kartu Tanda Pengenal, wis keren, patung telanjang aja punya KTP, kalian punya KTP gak? isk isk isk masak kalah sama makhluk primitif. Yaudah buruan bikin KTP, tapi sekarang aku lanjutin ceritanya. Di Ruang Pameran 1, juga ada patung tentang kehidupan berburu jaman purba, ceritanya ada bapak, ibu dan anak jaman purba yang lagi berburu terus makan hasil buruannya. Tapi sayangnya patungnya telanjang, dah gitu alat kelaminnya dibentuk dengan detail tanpa ditutup-tutupin gitu, jadi ngebayangin yang bikin pas ngebuatnya mikirin apa ya? Oh tidak........!
SENSOOOR..... TIIIIIIT!!!!!
LULUS SENSOR
Kejadian setelah disensor:
Kebetulan waktu kesana aku membawa adik laki-lakiku yang berumur sepuluh tahun. Gak Cuma aku sih yang bawa anak kecil, banyak ibu-ibu yang bawa anaknya kesana. Kebanyakakan dari mereka Cuma foto-foto di dekat patung manusia purba, sebenarnya temanku juga bawa kamera, tapi kalau foto disana nanti bisa kena sensor lagi soalnya pornografi iiiiii..... salut sama bapak dan ibu purba itu, mau aja difoto-foto padahal kan gak pake baju. Kembali ke adekku, kalau anak-anak seusianya seneng foto-foto, adekku lain, dia banyak nanya, apa maksud patungnya, ini fosil apa, pokoknya banyak, jadinya aku menjelaskan cerita sederhana biar dia ngerti tentang mbah darwin dkk itu, hingga akhirnya dia nanya, “masak kita dulu berasal dari kera mbak?” baru aku jelasin cerita versi agama tentang nabi adam bari dia manggut-manggut dan bilang, “ berarti kabeh ki ngapusi ya mbak ya.” Dasar anak-anak.
Lanjut ke ruang pameran 2, letaknya lebih ke atas. Di sana ada fosil tengkorak phitechantrhopus erectus, fosil gading gajah yang besar dan panjang dan beberapa fosil-fosil yang agaknya sangat dilindungi, soalnya jumlah satpamnya lebih banyak dan ada aroma zat-zat kimia yang lebih tajam di sana.
Gimana tertarik ke Sangiran? Coba aja ke sana, disana juga banyak yang jualan miniatur manusia purba, pernak-pernik, gelang kalung, gantungan kunci dsb. Musholanya nyaman, tempat wudhunya juga dipisah antara putra dan putri. Dan kalau haus dan laper warung sudah berjejeran di sana, pokoknya lengkap deh.