Minggu, 19 Juli 2009

Bu Haji jadi imamnya Harun

Fenomena alam yang tidak boleh terlewatkan. Alkisah seorang pemuda bernama Harun Efendi, tiba-tiba jadi rajin datang ke Masjid dan mengumandangkan adzan. Untuk ukuran umurnya, adzannya benar-benar hancur, minus dan tidak layak untuk jadi muadzin. Soalnya adazannya benar-benar belepotan, lafalznya banyak yang salah dan asal-asalan. Yah maklumlah, soalnya Harun tidak pernah ngaji sama sekali. Gara-gara naksir sama anak gadis tetangga makanya, dia caper ke masjid. Awalnya sih fine-fine aja, si Harun mendadak muadzin, tapi lama-lama jadi gak sreg dengan perilakunya. Bukan karena keterbelakangan mental yang dia miliki (meski berusia 30an tapi sikapnya masih kekanak-kanakan), tapi karena adzannya yang ngasal itu lho.
Suatu hari, waktu Ashar, seperti biasa, Harun ke Masjid jadi muadzin. Nah setelah lama nunggu, tidak ada laki-laki yang datang ke masjid. Hanya ada bu haji, Harun dan adik perempuanku. Nah, disitulah kuch kuch hota hai, alias terjadi sesuatu. Karena sudah hampir setengah empat dan tidak ada jamaah laki-laki yang datang, maka bu Haji memutuskan untuk memulai sholat Ashar. Tahu bagaimana prosesi sholat Ashar?
Begini prosesinya, karena bu Haji tidak mau menjadi makmumnya Harun yang kurang kebak, maka bu haji memutuskan menjadi imam sholat. Harun berdiri di belakang bu haji sebagai imam dan adik perempuanku jamilah, berada di belakang harun.
Kalau seperti itu kira-kira sah tidak ya sholatnya??
Yah mungkin ini juga bisa jadi pelajaran buat para jamaah masjid, para laki-laki muslim, karena mereka pada sibuk di bekerja, hingga seorang wanita menjadi imam bagi laki-laki di dalam Masjid.
NB: jika tidak ingin kejadian ini terulang, ramaikanlah masjidmu dengan ibadah. Sholatlah berjamaah di Masjid, dan berikanlah ilmu pada orang lain.
JADI, SHOLATNYA SAH APA TIDAK?